Pokok keistimewaan Diktator

Diktator modern terbagi atas tiga kelompok:
1. diktator perorangan
2. diktator seorang fasis
3. diktator komunis atau proletariat


diktator perorangan terdapat dinegara Pakistan dan Bangladesh, dan juga hidup berkembang dibeberapa Negara amerika selatan dan afrika. Sedangkan diktator fascist berkembang dinegara jerman dan Italia, hingga berakhirnya perang dunia kedua. Negara china, Russia dan Negara komunist lainnya secara umum diketahui menganut diktator proletariat atau komunis.

Ada beberapa dasar perbedaan diantara bentuk diktator tersebut, dimana terdapat juga banyak keistimewaan, yang merupakan hal biasa dikalangan ini.

Perbedaan dan keistimewaan tersebut sebagai berikut:


1. Totaliter ( Totalitarianism ).

Sebagian besar diktator modern memilki karakter totaliter. Totaliter berartikan bahwa pemerintahan mengontrol secara total kehidupan komunitas. Ia memiliki hak untuk mengatur setiap lingkungan aktifitas masyarakat seperti, pendidikan , seni, sastra, agama, kehidupan personal dan keluarga dari seluruh warganegara. Dibawah sistem diktator modern tidak ada istilah perbedaan yang diakui antara Negara, rakyat dan pemerintahan.


2. Negara adalah tujuan dan individual merupakan kekayaan.

Diktator adalah musuh demokrasi dan liberalisme. Liberalisme menganggap bahwa individual adalah tujuan dan Negara sebagai harta atau kekayaan. Berarti disini bertujuan untuk mengadakan batas yang jelas atas kekuatan dan kekuasaa Negara. Sedangkan diktator memandang sebaliknya, dimana Negara berakhir atau memiliki tujuan tersendiri. Menurut filsafat diktator Negara memiliki kehidupan, tujuan dan keinginan sendiri.

Dimana individual hanyalah harta atau alat. Oleh karena itu, Negara memiliki hak untuk memakai individual sebagai harta atau alat, layaknya sebuah instrument yang dipakai untuk menyelesaikan sebuah tujuan dan keinginan. Secara jelas dan nyata kita menyimpulkan bahwa kebebasan secara individual tidak berdiri dalam diktator.


3. keseragaman ideologis.

Sisi lain keistimewaan diktator modern tampak dari segi pemerintahan yang tidak hanya memiliki politik yang khusus, ide- ide ekonomi dan rancangan aksi, akan tetapi ia merangkul semua ideologi yang meluas didunia, dimana mencoba untuk menyediakan segala kekayaan komunikasi massa dan perintah propaganda. Perkembangan ideologi disini melahirkan permusuhan dengan ideloginya para pejabat pemerintah, dan ini merupakan wajah diktator yang sebenarnya.


4. peraturan satu partai.

Diktator komunis dan fascist merupakan dasar dari partai. Partai tidak hanya mengontrol semua peralatan pemerintahan, ia juga berhak untuk mengatur dan mengontrol kehidupan bangsa secara keseluruhan. Partai adalah bagian perlengkapan yang utuh dalam pemerintahan. Partai- partai lain yang memiliki ideologi yang berbeda, tidak bisa berkembang dilingkungan ini, bahkan dimusnahkan. Didalam Negara komunis, partai komunis memegang kekuasaan secara realita. Meskipun, didalam diktator komunis dan fascist, seorang pemimpin menduduki posisi yang unik, ia dipuji dan disembah sebagai manusia super. Bagaimanapun, disana juga terdapat diktator perorangan dimana tidak bergantung pada partai; penguasa diktator yang dibantu oleh militer. Diktator ini dikenal sebagai diktator militer.


5. otoriterisme.

Otoriterisme adalah putusan kelompok atau partai yang bagaimanapun menjadi kewajiban untuk dipatuhi oleh rakyat. Disetiap sisi diktator, putusan kelompok atau partai adalah benar untuk dimiliki dan patut diikuti. Rakyat juga harus menyumbang dan patuh terhadap penguasa mereka. Mereka tidak memiliki hak untuk beraksi mengkritik kebijakan pemerintahan.


6. partai mengontrol militer.

Ini merupakan keistimewaan yang sangat special dalam diktator. Disini militer tidak murni berpolitik. Didalam Negara demokrasi biasanya militer memilki kebebasan dari partai- partai politik. Memang yang sebenarnya militer harus menjadi milik bangsa bukan putusan partai. Mereka membawa perintah dari pemerintahan, dan bukan atas nama partai. Sedangkan posisi militer didalam diktator sebaliknya, dimana militer harus setia dan patuh terhadap keputusan partai.


7. tidak ada metode konstitusional untuk merubah pemerintahan.

Demokrasi memiliki metode konstitusional dalam mengubah pemerintahan, namun hal ini tidak berlaku didalam kawasan diktator. Jika diktator dari militer yang berkuasa, maka dia bisa memerintah hingga akhir hidupnya. Contoh; Jendral Franco di Yunani.

Negara yang menganut diktator partai pemimpin secara individual bisa berubah atau diganti, hal ini sering terjadi dinegara Uni soviet. Akan tetapi sangat tidak memungkinkan untuk merubah atau memindahakan diktator partai dan pemerintahan dipegang oleh partai- partai lainnya. Tergulingnya partai diktator akan mudah dan bisa saja terjadi dengan adanya pemberontakan militer terhadap diktator.



Comments

Popular posts from this blog

Sisi buruk pemerintahan demokrasi

Teori ilmu politik

Apa Itu ilmu Politik