Klasifikasi Pemerintahan

BY: S. N. Dubey

Aristotle memfokuskan klasifikasi pemerintahan diatas dua prinsip:

1. klasifikasi terhadap angka atau jumlah oknum dan pengelompokan sosial dimana diatas merekalah kekuatan tersebut diterapkan.


2. membantu untuk mencari tujuan.

Pada klasifikasi yang pertama menjelaskan bahwa kekuatan tertinggi didalam Negara ditetapkan atas individual atau oknum atau minoritas warga Negara.

Sedangkan sisi kedua seperti yang telah tersebut diatas, menekankan akhir tujuan dari kekuatan pemerintahan, dimana digunakan oleh para penguasa. Menurut Aristotle Negara adalah sebuah asosiasi beradab. Dimana bertujuan untuk mengembangkan kebaikan bersama. Pemerintahanlah yang melaksanakan tujuan moral Negara secara normal dan real, dan dengan tidak mengerjakan perbuatan sesat dan korup. Namun, tatkala para penguasa menjalankan roda pemerintahan, demi memuaskan nafsunya belaka, maka mereka bukanlah para penguasa yang real atau normal, akan tetapi orang – orang yang sesat.

Klasifikasi.

Aristotle menggabungkan dua prinsip ini dalam klasifikasinya. Dia menunjukkan peraturan perorangan kepada kebaikan bersama seperti martabat raja, peraturan dari beberapa oknum yang menjadi Aristokrasi, sedangkan peraturan atas minoritas sebagai pemerintahan. Setiap macam jenis yang tersebut memiliki bentuk sesat.

Dimana, jika seorang raja mengatur sesuai dengan keinginannya, maka pemerintahannya adalah kezaliman; disisi lain jika aristokrasi menjadi sesat, maka peraturan mereka memikul bentuk pemerintahan oleh sekelompok kecil ( Oligarchy ). Begitu juga dengan pemerintahan, jika minoritas memakai kekuasaan tersebut sesuai dengan keinginan pribadi, maka akan melahirkan demokrasi. Bagaimanapun dasar Aristotle terhadap aristokrasi dan pemerintahan bukanlah jumlah atau angka. Menurutnya, aristokrasi merupakan peraturan atau kekuasaan yang kaya, sedangkan pemerintahan atau polity terkesan miskin. Kita perhitungkan saja jumlah kekayaan didalam komunitas selalu kecil, dimana kemiskinan merupakan minoritasnya. Inilah dasar alasan Aristotle membuat angka atau jumlah Aristokrasi dan pemerintahan.

Kritikan terhadap klasifikasi Aristotle:

1. Disini jelas bahwa penjelasan Aristotle mengalami kegagalan dalam membedakan Negara dan pemerintahan. Klasifikasinya mengena pada pemerintahan, bukan Negara.


2. Garner menegaskan bahwa: klasifikasinya tidak kokoh terhadap pemerintahan, karena disini tidak bersandar prinsip ilmiah, dimana pemerintahan bisa dibedakan dari satu dengan yang lainnya, didalam respek atas fundamental karakteristik dan bentuk organisasinya.


3. Bisa dikatakan klasifikasi Aristotle merupakan jumlah atau angka; akan tetapi dia tidak meletakkan perhitungan atas sifat dasar Negara; klasifikasinya merupakan kwantitas, bukan kwalitas. Sedangkan perbedaan antara aristokrasi dan pemerintahan hanya sebatas angka atau jumlah.


4. klasifikasi ini mungkin cocok untuk Negara yang kecil, seperti Negara Yunani kuno; namun tidak sesuai untuk diterapkan dalam Negara modern. Dimasa modern ini banyak bentuk pemerintahan mengalami kerusakan, semua ini dikarenakan tidak cocok dengan Klasifikasi Aristotle; contohnya, kerajaan konstitusional, dictator, federalisme, demokrasi bersifat mewakili merupakan bentuk baru, dimana tidak diketahui oleh Aristotle. Peninjauan Leacock; sulit untuk menjumlahkan perbedaan antara federal dan non federal atau pemerintahan. Disini juga membuat tidak ada perbedaan diantara pemerintahan menurut pada perselisihan hubungan konstitusional dari legislatur dan executive.


5. beberapa penulis menekankan bahwa klasifikasi Aristotle tidak sesuai, walaupun hanya untuk Negara kecil Yunani kuno. Begitu juga pemerintahan yang berdasarkan aristokrasi. Kelompok Warga Negara Yunani pada dasarnya selalu mengangkat minoritas.


6. terdapat cacat yang besar dalam klasifikasinya Aristotle akan Negara, dimana semua kritikan diabaikan. Aristotle mengklasifikasikan Negara sebagai normal dan sesat. Perbedaan ini sungguh tidak ilmiah. Disana tidak terdapat objective standar untuk mempertimbangkan apakah pemerintahan itu real atau sesat.


Nilai klasifikasi Aristotle

Walaupun klasifikasinya tidak memuaskan untuk diterapkan dinegara modern, namun secara histori keperluan terhadap klasifikasinya tidak bisa ditolak. Hampir 1500 setelahnya, banyak scholar yang meneruskan prinsip ini sebagai klasifikasi Negara, Seperti; Cicero, Polibius, Mechiavelli, Jean Bodin, John Locke, dan Rousseau.




Comments

  1. aq punya pertanyaan nih? prediksi bpk. kpn indonesia bisa maju di bidang politik? atau sekarang sudah ada kemajuan ato sebaliknya? minta sample (berita di tv or media cetak)

    ReplyDelete
  2. pak, sy lagi nyari teori2 dari aristoteles/plato/tokoh2 kenegaraan yang teorinya berkaitan dengan negara dalam konteks ilmu negara..
    gakdapet2 teorinya.
    :(

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sisi buruk pemerintahan demokrasi

Teori ilmu politik

Apa Itu ilmu Politik