The Roman Empire
BY: S.N. Dubey
Roma adalah yang pertama sebagai Negara persatuan atau city states, didirikan oleh kesatuan tribe pulau yang bersebelahan. Pemerintahannya terkesan monarch, terdiri dari raja, penasehat senate dan majelis yang bertugas memilih raja. Layaknya pemerintahan Yunani, umumnya kecenderungan awal pemerintahan Rome bergerak dalam form demokrasi. Sekitar 500 B.C Negara berubah menjadi republik. Masyarakat sipil dan militer kenegaraan tetap berposisi dalam dua konsul, dimana mereka diseleksi setiap tahun oleh para majelis. Konstitusi Negara Roma terdiri dari empat pokok:
1. kekuasaan bercabang.
2. masa jabatan singkat untuk para magistrate.
3. kedaulatan yang sah.
4. keterbatasan kekuasaan militer dari magistrate.
Roma memulai karir penjajahan, dan perluasan negaranya dimulai dari penaklukkan Negara Itali, setelah itu menaklukkan Carthage, musuh satu- satunya dari sudut barat, hingga menjadi penguasa diperalutan dan memperoleh dominasi di dalam dan luar negaranya. Pada masa pertengahan abad kedua B.C., perpecahan besar terjadi dari Alexander Graeco dimana datang menguasai Roma. Dan mendekati abad pertama B.C. Roma mulai berkuasa dari Euphrate sampai ke kepulauan UK dan dari Sahara merambat hingga perbatasan Rhine- Danube. Sistem sentralisasi administratife secara effektife terkontrol dan berjalan baik pada masa itu.
Hari- kehari Negara yang berbentuk republik hilang ditelan waktu, dan lahirlah sistem militer yang lalim dimasa itu. Semua kekuasaan dipegang oleh satu oknum, yaitu emperor. Kewarganegaraan Roma diperpanjang sampai keprovinsi, semua sistem ditingkat provinsi di pegang oleh pusat dan semua petugas Negara menduduki posisi yang sama serta wajib mematuhi perintah emperor. Semua ide keasliaan kekuasaan dibentuk langsung oleh raja, tampa ada bantahan atas semua ketetapannya. Akhirnya Negara yang bersifat demokrasi berubah menjadi dunia autocratic.
Roma berkembang dari doktrin kedaulatan dan kewarganegaraan; dan kontribusi asas yang berharga dari kolonial dan administrasi perkotaan. Asas dan ideal ini menyelamatkan Roma dari kehancurannya dan dimana juga memberikan dorongan baru untuk bangkit dari kemunduran
Roma adalah yang pertama sebagai Negara persatuan atau city states, didirikan oleh kesatuan tribe pulau yang bersebelahan. Pemerintahannya terkesan monarch, terdiri dari raja, penasehat senate dan majelis yang bertugas memilih raja. Layaknya pemerintahan Yunani, umumnya kecenderungan awal pemerintahan Rome bergerak dalam form demokrasi. Sekitar 500 B.C Negara berubah menjadi republik. Masyarakat sipil dan militer kenegaraan tetap berposisi dalam dua konsul, dimana mereka diseleksi setiap tahun oleh para majelis. Konstitusi Negara Roma terdiri dari empat pokok:
1. kekuasaan bercabang.
2. masa jabatan singkat untuk para magistrate.
3. kedaulatan yang sah.
4. keterbatasan kekuasaan militer dari magistrate.
Roma memulai karir penjajahan, dan perluasan negaranya dimulai dari penaklukkan Negara Itali, setelah itu menaklukkan Carthage, musuh satu- satunya dari sudut barat, hingga menjadi penguasa diperalutan dan memperoleh dominasi di dalam dan luar negaranya. Pada masa pertengahan abad kedua B.C., perpecahan besar terjadi dari Alexander Graeco dimana datang menguasai Roma. Dan mendekati abad pertama B.C. Roma mulai berkuasa dari Euphrate sampai ke kepulauan UK dan dari Sahara merambat hingga perbatasan Rhine- Danube. Sistem sentralisasi administratife secara effektife terkontrol dan berjalan baik pada masa itu.
Hari- kehari Negara yang berbentuk republik hilang ditelan waktu, dan lahirlah sistem militer yang lalim dimasa itu. Semua kekuasaan dipegang oleh satu oknum, yaitu emperor. Kewarganegaraan Roma diperpanjang sampai keprovinsi, semua sistem ditingkat provinsi di pegang oleh pusat dan semua petugas Negara menduduki posisi yang sama serta wajib mematuhi perintah emperor. Semua ide keasliaan kekuasaan dibentuk langsung oleh raja, tampa ada bantahan atas semua ketetapannya. Akhirnya Negara yang bersifat demokrasi berubah menjadi dunia autocratic.
Roma berkembang dari doktrin kedaulatan dan kewarganegaraan; dan kontribusi asas yang berharga dari kolonial dan administrasi perkotaan. Asas dan ideal ini menyelamatkan Roma dari kehancurannya dan dimana juga memberikan dorongan baru untuk bangkit dari kemunduran
Comments
Post a Comment